Minggu, 29 Januari 2012
Gemuk VS Jerawat
Penelitian terbaru di Norwegia menunjukkan bahwa gadis remaja dengan berat badan berlebih atau obesitas secara signifikan lebih mungkin untuk mengalami wajah berjerawat ketimbang perempuan dengan berat badan normal. Dalam riset tersebut, para remaja perempuan diminta untuk mengisi kuesioner yang berfokus pada sejarah munculnya jerawat di wajah mereka dan berat badan.
"Hal ini dimungkinkan pada anak perempuan, tapi tidak dengan anak laki-laki. Berlebihnya hormon androgen yang disebabkan oleh obesitas memiliki efek aditif lebih besar pada jerawat," kata Dr Robert Kirsner, profesor dan wakil ketua departemen dermatologi dan bedah kulit University of Miami Miller Shool of Medicine.
"Ada kemungkinan bahwa efek psikologis akibat kelebihan berat badan pada anak perempuan lebih besar dari anak laki-laki, sehingga mengarah pada peningkatan hormon stres pada anak perempuan. Alhasil, jerawat akan muncul," tambahnya.
Riset ini dipimpin oleh Dr Jon Anders Halvorsen dari Departemen Dermatologi Oslo University Hospital. Dipublikasikan pada 16 Januari 2012 dalam Archives of Dermatology. Peneliti menemukan bahwa sekitar 10-20 persen remaja dengan masalah jerawat ringan sampai berat mengalami banyak masalah psikologis yang serius akibat kurang percaya diri dan sulit bersosialisasi.
Untuk menyelidiki apakah ada hubungan antara obesitas dan jerawat, peneliti melakukan survei yang melibatkan sekitar 3.600 remaja Norwegia usia 18-19 tahun. Dalam kuesioner yang dibagikan, peserta diminta menjawab sejumlah pertanyaan terkait konsumsi alkohol, kebiasaan merokok, riwayat tekanan mental dan kebiasaan diet - terutama menyangkut konsumsi gula, permen, coklat, sayuran mentah, lemak ikan dan keripik kentang.
Hasilnya menunjukkan bahwa ada sekitar 10 persen remaja perempuan dan lebih dari 15 persen remaja pria mengalami kelebihan berat badan. Secara keseluruhan, 13 persen dari semua remaja gadis itu memiliki jerawat. Tapi ketika melihat hanya pada anak perempuan yang kelebihan berat badan atau obesitas, angka ini meningkat menjadi hampir 19 persen.
Halvorsen dan rekan menyimpulkan bahwa kelebihan berat badan telah dikaitkan dengan risiko jerawat pada gadis remaja, tapi tidak anak laki-laki. Perlu dicatat, meskipun penelitian menunjukkan hubungan antara kelebihan berat badan dan jerawat, tapi hal ini tidak membuktikan sebab-akibat.
Sementara itu, Dr Joel Gelfand, direktur medis dari departemen unit studi dermatologi klinis, University of Pennsylvania di Philadelphia, menggatakan, perlu ada penelitian lebih lanjut untuk melihat hubungan antara obesitas dan risiko munculnya jerawat.
"Tidak banyak penelitian di luar sana yang memahami apa saja faktor-faktor risiko untuk mengembangkan jerawat. Saat ini kita sedang berbicara tentang penyakit yang mungkin pernah dialami semua orang, dan memiliki pengaruh yang merugikan pada kualitas hidup seseorang. Jadi yang terpenting sekarang adalah bagaimana kita mencari cara untuk mencegahannya," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar